Seperti kita ketahui, bahwa bumbu merupakan kunci kelezatan cita rasa masakan, dan pada umumnya orang Indonesia dalam memasak senang memakai bumbu yang komplit dan rada pekat. Untuk itu memiliki pengetahuan tentang bumbu dapur, merupakan suatu keuntungan tersendiri. Baik mengenai jenisnya, cara membeli/memilih, menyimpan, hingga cara memakainya, karena setiap bumbu memerlukan perlakuan yang berbeda dalam mengolahnya untuk menghasilkan cita rasa dan aroma yang prima.
Dari cara pakainya :
Ada bumbu yang bisa dimasukan langsung begitu saja kedalam masakan. Adapula bumbu yang harus dimemarkan, disangrai (untuk mengeluarkan aromanya), dibakar terlebih dahulu sebelum diracik bersama bumbu-bumbu lainnya. Dan juga ada bumbu yang harus diambil airnya terlebih dahulu (mis. air asam jawa), dsb.
Dari Jenisnya :
Bumbu masak tidak hanya berasal dari tumbuh-tumbuhan saja, misalnya dari buah dan biji buah, bunga dan kuntum bunga, batang dan kulit batang, daun, akar, umbi. Tetapi ada juga dari hewan, misalnya saja ebi.
Guna memudahkan dalam mengenali jenisnya, mari kita kelompokan dalam tiga kelompok :
Bumbu segar, adalah bumbu yang dipakai dalam keadaan segar, misalnya cabai merah, dll.
Bumbu kering, adalah bumbu yang dipakai dalam keadaan kering, misalnya merica, ketumbar, dll.
Bumbu buatan, adalah bumbu siap pakai (telah diproses sebelumnya), misalnya cuka, dll.
Saat membeli :
Bumbu-bumbu yang berupa umbi (mis. jahe kunyit, lengkuas, kencur), pilih yang mulus, tidak banyak bercak, dan tidak terdapat bagian yang busuk.
Bumbu yang berupa daun atau batang (mis. daun jeruk limo, daun salam, daun sereh), pilih yang tersegar dan healai daunnya masih utuh (beli secukupnya saja).
Cara menyimpan :
Cuci bersih bumbu segar yang berupa umbi atau daun sampai tidak ada kotoran yang melekat, kemudian keringkan dengan lap (jangan dijemur di panas matahari), lalu bungkus dengan kertas bersih atau masukan kedalam kantong plastik, kemudian simpan dalam lemari es. Bumbu bisa tahan sampai 2 minggu.
Dari cara pakainya :
Ada bumbu yang bisa dimasukan langsung begitu saja kedalam masakan. Adapula bumbu yang harus dimemarkan, disangrai (untuk mengeluarkan aromanya), dibakar terlebih dahulu sebelum diracik bersama bumbu-bumbu lainnya. Dan juga ada bumbu yang harus diambil airnya terlebih dahulu (mis. air asam jawa), dsb.
Dari Jenisnya :
Bumbu masak tidak hanya berasal dari tumbuh-tumbuhan saja, misalnya dari buah dan biji buah, bunga dan kuntum bunga, batang dan kulit batang, daun, akar, umbi. Tetapi ada juga dari hewan, misalnya saja ebi.
Guna memudahkan dalam mengenali jenisnya, mari kita kelompokan dalam tiga kelompok :
Bumbu segar, adalah bumbu yang dipakai dalam keadaan segar, misalnya cabai merah, dll.
Bumbu kering, adalah bumbu yang dipakai dalam keadaan kering, misalnya merica, ketumbar, dll.
Bumbu buatan, adalah bumbu siap pakai (telah diproses sebelumnya), misalnya cuka, dll.
Hal-hal yang harus diperhaitan :
Saat membeli :
Bumbu-bumbu yang berupa umbi (mis. jahe kunyit, lengkuas, kencur), pilih yang mulus, tidak banyak bercak, dan tidak terdapat bagian yang busuk.
Bumbu yang berupa daun atau batang (mis. daun jeruk limo, daun salam, daun sereh), pilih yang tersegar dan healai daunnya masih utuh (beli secukupnya saja).
Cara menyimpan :
Cuci bersih bumbu segar yang berupa umbi atau daun sampai tidak ada kotoran yang melekat, kemudian keringkan dengan lap (jangan dijemur di panas matahari), lalu bungkus dengan kertas bersih atau masukan kedalam kantong plastik, kemudian simpan dalam lemari es. Bumbu bisa tahan sampai 2 minggu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar