Senin, 23 November 2009
Jumat, 03 April 2009
Jumat, 27 Februari 2009
Kantin Rasamala Selayang Pandang
Fadil Basymeleh - Founder pengusahamuslim.com (kanan), H. Umar Hapsoro Ishak - Owner KR Group (kiri). (Photographer: Murni Hapsoro)
Kurang lebih pada bulan Agustus 2008, Kantin Rasamala bergabung dengan komunitas milis pengusahamuslim.com, ... yang visi misi-nya jelas yakni sukses di dunia dan akhirat, dalam menjalin silaturahim antar sesama pengusaha dan calon-calon pengusaha muslim, mengajak dan saling mengingatkan, untuk menjadi pengusaha -pengusaha muslim yang cerdas dan berwawasan, ... yang dalam urusan niaga-nya tidak meninggalkan nilai-nilai Islam-nya.
Sebagai wujud kesungguhan Kantin Rasamala bergabung dengan komunitas milis dimaksud, maka per tanggal 1 Pebruari 2009 Kantin Rasamala mengganti Banner (spanduk) kantinnya dengan memasang logo pengusahamuslim.com serta menyediakan fasilitas wifi (browsing internet gratis) bagi pengunjungnya.
Foto disunting dari Tabloid Info Kuliner Edisi 13 - Tahun II (23/02/09 - 08/03/09)
Selanjutnya bisa baca disini
Pada latar belakang foto diatas juga terpampang logo pengusahamuslim.com (sudut kanan atas)
Kurang lebih pada bulan Agustus 2008, Kantin Rasamala bergabung dengan komunitas milis pengusahamuslim.com, ... yang visi misi-nya jelas yakni sukses di dunia dan akhirat, dalam menjalin silaturahim antar sesama pengusaha dan calon-calon pengusaha muslim, mengajak dan saling mengingatkan, untuk menjadi pengusaha -pengusaha muslim yang cerdas dan berwawasan, ... yang dalam urusan niaga-nya tidak meninggalkan nilai-nilai Islam-nya.
Sebagai wujud kesungguhan Kantin Rasamala bergabung dengan komunitas milis dimaksud, maka per tanggal 1 Pebruari 2009 Kantin Rasamala mengganti Banner (spanduk) kantinnya dengan memasang logo pengusahamuslim.com serta menyediakan fasilitas wifi (browsing internet gratis) bagi pengunjungnya.
Foto disunting dari Tabloid Info Kuliner Edisi 13 - Tahun II (23/02/09 - 08/03/09)
Selanjutnya bisa baca disini
Pada latar belakang foto diatas juga terpampang logo pengusahamuslim.com (sudut kanan atas)
Kamis, 19 Februari 2009
Capcay Goreng Ayam
Masakan ini cocok bila dihidangkan untuk menemani ayam rica-rica, atau bersama ayam goreng mentega, ditambah minumannya es jeruk asli ..... wah mak nyoss gitu,
Kalau malas masaknya, ..
Datang saja ke Kantin Rasamala di Menteng Dalam, Jak-Sel.
Sambil nunggu pesanan, .... bisa browsing internet (gratis)
Bahan-Bahan :
1 dada ayam dipotong tipis (diambil dagingnya saja)
bisa ditambahkan 200 gram udang dikupas (kalau mau meriah rasanya)
5 butir bakso ikan dibelah sesuai selera
5 helai daun kol
10 helai sawi hijau dipotong-potong (jangan terlalu kecil potongannya)
3 batang daun prei dipotong-potong
1 batang daun seledri dipotong-potong
3 buah tomat dibelah *jangan terlalu kecil)
1 buah bawang bombay dibelah (sesuai selera)
2 buah wortel dipotong serong & tipis (lebih enak wortelnya direbus dulu)
3 siung bawang putih
4 sendok makan saus tomat
4 sendok makan tepung sagu/maizena
Garam secukupnya
Lada halus secukupnya
Bumbu penyedap sesuai selera
Cara Memasaknya :
1. Tumis bawang putih hingga menguning dan berbau harum.
2. Masukkan sekaligus ayam dan udang, aduk rata hingga setengah matang.
3. Tambahkan air segelas.
4. Sesudah mendidih masukkan wortel, bakso ikan dan sayuran lainnya.
5. Aduk terus sambil menambahkan saus tomat, garam, lada dan bumbu penyedap.
6. Setelah rasanya sesuai selera, masukkan cairan tepung sagu/maizena.
7. Segera angkat dari api.
8. Hidangkan selagi hangat.
9. Disajikan Untuk : 5 Orang
Note: Usahakan sayurannya masih renyah alias tidak terlalu layu
Ayam Rica-Rica
Hari ini bingung mau masak apa? ...
pilih saja Resep Masakan disini,...
di Kantin Rasamala,
mungkin ada yang cocok untuk menu
hidangan hari ini di rumah ....
Bahan - bahan:
2 bh ayam fillet, dipotong sesuai selera
2 sdm air jeruk nipis dan 1 sdt garam
1 batang serai, memarkan
air secukupnya
5 minyak goreng (untuk menggoreng ayam)
6. 2 sdm mentega (untuk menumis)
Haluskan:
5 cabai merah bisa juga diganti hijau besar
4 cabai rawit merah (tidak usah kalau tidak suka pedas)
3 butir bawang merah
1 butir bawang putih
2 sdt garam
Cara Memasaknya :
1. Ayam cuci bersih, lumuri dengan air jeruk nipis dan garam, diamkan sebentar.
2. kemudian goreng ayam himgga berubah warna, kemudian tiriskan
2. Tumis bumbu halus hingga harum, masukkan ayam yang telah di goreng, serai, kemudian tambahkan air secukupnya dan aduk perlahan-lahan hingga merata
3. Sajikan panas-panas (bisa dihias dengan irisan tomat dan timun dipinggir piring)
Selamat mencoba dan menikmati bersama kelurga dirumah.
Sabtu, 14 Februari 2009
Cerita Masakan - Empal Daging Sapi
Sop Empal, Kelezatan Tiga Generasi
Empal daging barangkali hanyalah salah satu dari berbagai lauk lain sebagai "teman" menyantap sop, tetapi di rumah makan Warung Sop Empal, hidangan sop empal terasa gurih dan lembut di lidah.
Di Warung Sop Empal di Jalan Veteran, Kecamatan Muntilan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, ini empal daging sapinya sangat berbeda dibandingkan dengan empal di banyak tempat lain karena amat empuk.
Ny Haryoko mengatakan, pembuatan empal di warung makannya tidak berbeda dengan proses memasak empal yang sudah dikenal masyarakat luas. Secara umum, bumbu-bumbu yang dipakai pun sama, yaitu terdiri dari bawang merah, bawang putih, dan gula merah.
Kendatipun demikian, cita rasa sedap dari hidangan ini tidak hanya sekadar di dapat dari mencampur bumbu. Untuk memasak empal dibutuhkan waktu cukup lama.
"Sebelum disajikan, empal harus dimasak selama satu hari sebelumnya," ujar Ny Haryoko yang memiliki nama kecil Riati ini beberapa waktu lalu.
Daging empal biasanya mulai direbus mulai pukul 10.00. Setelah satu hingga dua jam, sebagian kuah disisihkan untuk membuat sop. Sementara itu, daging pun terus dimasak bersama bumbu-bumbunya hingga pukul 17.00.
Berikutnya, dengan nyala api yang dikecilkan, empal terus dihangatkan hingga akan dimasak keesokan harinya. Selain itu, resep kelezatan empal ini juga terletak pada peralatan memasak yang dipakai.
"Agar bumbu-bumbunya lebih meresap, saya sengaja memakai tungku berbahan bakar arang," ujar Riati. Untuk menggoreng, Riati menggunakan kompor gas. Sebelum dihidangkan, potongan daging empal ini pun ditimbang.
Dalam setiap porsinya, pembeli akan menikmati setengah ons daging. Selebihnya, Riati mengaku tidak ada keistimewaan apa-apa pada sop yang dia hidangkan. Tampilan masakan ini pun terlihat begitu "minimalis".
Jika sop biasanya memakai sayuran wortel, kentang, kubis, atau bahkan ditambah dengan makaroni, hidangan dari warung Ny Haryoko ini hanya memakai kubis dan sedikit bihun. Soal ini, ibu dua anak ini tidak berniat menambah variasi. "Sejak awal berdiri, sajian sop empal ini memang sudah begini adanya. Saya tidak ingin mengubahnya karena takut nanti ciri khasnya akan hilang," ujarnya.
Tiga generasi
Ciri khas sop empal ini, menurut Ny Haryoko, sudah menjadi warisan dari dua generasi pendahulunya. Awalnya, warung ini dibuka oleh nenek Ny Haryoko yang dikenal dengan nama Mbah Karto dan kemudian dilanjutkan oleh ibunya, Ny Ngalim.
Sebagai warisan, dia pun tetap menjalankan usaha sama seperti yang diajarkan ibunya. Mulai dari cara memasak hingga menghidangkan, diakui olehnya, tidak ada yang berbeda.
Kendatipun demikian, Ny Haryoko mengatakan tidak tahu apa-apa perihal asal-usul masakan. "Kalau ada orang, misalnya, bertanya kenapa sop hanya memakai kubis dan bihun, saya sendiri tidak tahu dan tidak pernah menanyakan," papar Riati. Pada masa sekarang, wanita asli Muntilan ini pun mengaku tetap ingin mewariskan usaha ini kepada anak-anaknya. Kepada mereka, resep warisan ini pun sudah diberitahukan. Dalam beberapa kesempatan, putri sulungnya pun sengaja disuruh untuk membantu menjaga warung.
Lidah dan paru
Nikmatnya rasa sop empal ini biasanya mengundang ramai pengunjung pada jam makan siang. Selain daging, para tamu juga dapat menikmati hangatnya sop dengan paduan lidah atau paru sapi.
Saat masih ditangani oleh nenek dan ibunya, demikian Ny Haryoko, warung ini sempat pula menyajikan aneka jeroan sapi, seperti limpa dan usus. Namun, bersamaan dengan berlalunya waktu, perlahan-lahan permintaan konsumen pun mulai berkurang. Sebagian pengunjung yang sudah berusia di atas 40 tahun mulai menolak mengonsumsi jeroan dengan alasan kesehatan karena kadar kolesterol yang demikian tinggi dalam isi perut itu.
"Dengan pertimbangan itulah jeroan mulai saya singkirkan. Pada intinya, saya ingin agar semua hidangan yang ada di sini dapat dinikmati semua usia tanpa rasa waswas berlebihan," terangnya. Maka, setidaknya tercapailah apa yang diinginkan Ny Haryoko.
Sumber : Cafe Pojok
Jumat, 30 Januari 2009
Kamis, 15 Januari 2009
Rabu, 14 Januari 2009
Langganan:
Postingan (Atom)